Sebelum bercerita singkat mengenai buku ini, saya membaca buku ini bukan
karena hobi saya membaca buku atau novel. Namun, saat saya membaca berita entertainment
mengenai kegemaran artis Hollywood, saya mengetahui bahwa Emma Watson sangat
mengidolakan buku ini dan karena judulnya dalam bahasa Perancis (saya sangat
suka dengan apapun yang berbau Perancis), maka saya putuskan untuk membeli dan
membaca buku ini. Pertamanya saat membaca saya tidak mengerti arti dari novel
ini, namun setelah dipahami lebih dalam lagi novel ini memiliki makna yang
sangat dalam dan bagus.
Novel ini merupakan pertama kali diterbitkan pada tahun 1943, dan sekaligus merupakan karya
paling terkenal dari bangsawan Perancis, penulis, penyair
dan perintis penerbang Antoine-Marie-Roger
de Saint-Exupery. Novel ini menjadi karya yang sangat terkenal dan
diterjemahkan ke dalam 250 bahasa dan dialek (termasuk braile).
Isi dari novel ini adalah seorang pilot sekaligus narator yang dapat
menerbangkan pesawat, namun pesawatnya jatuh di Gurun Sahara. Di sana sangat
sepi, dan tiba-tiba narator bertemu dengan seorang anak lugu yang dia sebut
sebagai The Little Prince (Pangeran Cilik). Di sini, narator
menggambarkan pangeran memiliki kebiasaan aneh menghindari menjawab langsung setiap pertanyaan narator.
Selama narator mencoba memperbaiki pesawatnya, Pangeran ini bercerita
tentang petualangannya di 6 planet kecil yang dihuni oleh orang-orang dewasa yang
memiliki sifat tersendiri dan berpikiran sempit, di antaranya : Raja yang
selalu memerintah dan subjektif; pemabuk yang selalu minum untuk melupakan rasa malu bahwa
ia pemabuk; pengusaha yang
tidak berhenti menghitung bintang dan mengaku memiliki
mereka semua; penyulut lampu yang tidak berpikir, mematuhi peraturan,
dan menyalakan lampu
setiap menit; dan ahli geografi yang begitu
sibuk dengan teori pemetaan, namun tidak pernah benar-benar menjelajahi dunia. Ahli geografi tersebut menyarankan pada pangeran untuk selanjutnya mengunjungi planet Bumi.
Yang paling menarik dari novel ini adalah bab 10-15. Bab-bab tersebut
menceritakan pengalaman petualangan Pangeran ke 6 planet kecil yang dihuni oleh
orang-orang dewasa yang dianggap Pangeran cilik memilikipola pikir yang aneh
dan sempit. Seringkali, orang dewasa kurang bisa berpikiran luas seperti
pikiran polos seorang anak kecil, padahal suatu masalah akan selalu dapat
diselesaikan namun orang dewasa seringkali terpaku dengan suatu peraturan dan
tidak memperhatikan keadaan sekitardalam mengambil suatu keputusan. Itu
sebabnya, masalah yang harusnya kecil dapat menjadi besar karena pola pikir
seorang manusia itu sendiri.
Sama halnya dengan bab 5 yang menceritakan tentang planet kecil yang
ditumbuhi benih-benih Pohon Baobab, jenis pohon yang akan tumbuh menjadi sangat
besar. Di planet itu seharusnya benih-benih Pohon Baobab dicabut secara
disiplin dan sadar, jika telat dicabut maka benih pohon akan tumbuh menjadi
sangat besar, melubangi tanah planet kecil, dan planet tersebut dapat meledak. Dalam
hal ini, benih-benih digambarkan sebagai suatu pemerintahan suatu negara
ataupun sifat manusia, bila baik maka benih itu harus dirawat, bila benih itu
buruk maka benih itu harus dicabut secara rutin sebelum terlambat.
Novel ini
berakhir dengan gambar narator berupa landscape di mana pangeran dan narator bertemu
dan di mana ular merenggut nyawa sang pangeran. Narator meminta agar siapa pun
di daerah gurun itu yang bertemu seorang pria kecil yang menolak untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan harus menghubungi narator segera.
No comments:
Post a Comment