Tuesday, February 10, 2015

Seorang Pangeran Lugu Penjelajah Planet Orang Dewasa (Le Petit Prince)


Sebelum bercerita singkat mengenai buku ini, saya membaca buku ini bukan karena hobi saya membaca buku atau novel. Namun, saat saya membaca berita entertainment mengenai kegemaran artis Hollywood, saya mengetahui bahwa Emma Watson sangat mengidolakan buku ini dan karena judulnya dalam bahasa Perancis (saya sangat suka dengan apapun yang berbau Perancis), maka saya putuskan untuk membeli dan membaca buku ini. Pertamanya saat membaca saya tidak mengerti arti dari novel ini, namun setelah dipahami lebih dalam lagi novel ini memiliki makna yang sangat dalam dan bagus.


Novel ini merupakan pertama kali diterbitkan pada tahun 1943, dan sekaligus merupakan karya paling terkenal dari bangsawan Perancis, penulis, penyair dan perintis penerbang Antoine-Marie-Roger de Saint-Exupery. Novel ini menjadi karya yang sangat terkenal dan diterjemahkan ke dalam 250 bahasa dan dialek (termasuk braile).


Isi dari novel ini adalah seorang pilot sekaligus narator yang dapat menerbangkan pesawat, namun pesawatnya jatuh di Gurun Sahara. Di sana sangat sepi, dan tiba-tiba narator bertemu dengan seorang anak lugu yang dia sebut sebagai The Little Prince (Pangeran Cilik). Di sini, narator menggambarkan pangeran memiliki kebiasaan aneh menghindari menjawab langsung setiap pertanyaan narator.


Selama narator mencoba memperbaiki pesawatnya, Pangeran ini bercerita tentang petualangannya di 6 planet kecil yang dihuni oleh orang-orang dewasa yang memiliki sifat tersendiri dan berpikiran sempit, di antaranya : Raja yang selalu memerintah dan subjektif; pemabuk yang selalu minum untuk melupakan rasa malu bahwa ia pemabuk; pengusaha yang tidak berhenti menghitung bintang dan mengaku memiliki mereka semua; penyulut lampu yang tidak berpikir, mematuhi peraturan, dan menyalakan lampu setiap menit; dan ahli geografi yang begitu sibuk dengan teori pemetaan, namun tidak pernah benar-benar menjelajahi dunia. Ahli geografi tersebut menyarankan pada pangeran untuk selanjutnya mengunjungi planet Bumi.


Yang paling menarik dari novel ini adalah bab 10-15. Bab-bab tersebut menceritakan pengalaman petualangan Pangeran ke 6 planet kecil yang dihuni oleh orang-orang dewasa yang dianggap Pangeran cilik memilikipola pikir yang aneh dan sempit. Seringkali, orang dewasa kurang bisa berpikiran luas seperti pikiran polos seorang anak kecil, padahal suatu masalah akan selalu dapat diselesaikan namun orang dewasa seringkali terpaku dengan suatu peraturan dan tidak memperhatikan keadaan sekitardalam mengambil suatu keputusan. Itu sebabnya, masalah yang harusnya kecil dapat menjadi besar karena pola pikir seorang manusia itu sendiri.


Sama halnya dengan bab 5 yang menceritakan tentang planet kecil yang ditumbuhi benih-benih Pohon Baobab, jenis pohon yang akan tumbuh menjadi sangat besar. Di planet itu seharusnya benih-benih Pohon Baobab dicabut secara disiplin dan sadar, jika telat dicabut maka benih pohon akan tumbuh menjadi sangat besar, melubangi tanah planet kecil, dan planet tersebut dapat meledak. Dalam hal ini, benih-benih digambarkan sebagai suatu pemerintahan suatu negara ataupun sifat manusia, bila baik maka benih itu harus dirawat, bila benih itu buruk maka benih itu harus dicabut secara rutin sebelum terlambat.

Novel ini berakhir dengan gambar narator berupa landscape di mana pangeran dan narator bertemu dan di mana ular merenggut nyawa sang pangeran. Narator meminta agar siapa pun di daerah gurun itu yang bertemu seorang pria kecil yang menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan harus menghubungi narator segera.

www.vqamanda.blogspot.com

No comments:

Post a Comment